MENURUNKAN
ANGKA KEBIASAAN TERLAMBAT
PADA
SISWA DENGAN GAME KLIK AND CLAP SEBELUM MEMULAI PELAJARAN
|
mendapat kumis karena kurang fokus |
“ Gasik
Tea……” dua
kata yang pertama kali saya dengar dari salah seorang murid saya ketika pertama
kalinya saya masuk kelas dan mengajar di
SMP 4 Taman tapatnya kelas 8D, saat itu jarum jam menunjukan pukul 07.00 yang
artinya sudah memasuki jam pelajaran pertama, akan tetapi saat itu saya melihat
masih separuh tempat duduk yang kosong belum terisi oleh siswa. Saya hanya
tersenyum dan berusaha menyesuaikan dengan kondisi baru saya d SMP 4 Taman.
Setelah sedikit memperkenalkan diri dan berusaha mengenali mereka satu persatu
akhirnya saya tahu kalau hal ini sudah biasa. Satu persatu murid saya mulai
berdatangan dan mengisi tempat duduk yang kosong, hingga akhirnya pukul 07.35
menit tempat duduk dalam kelas 8D penuh terisi. saya belum tahu pasti penyebab
hal yang demikian , apakah karena jam pertama adalah pelajaran Bahasa Inggris
atau karena sebab lainya. Hari berikutnya adalah hari Selasa saya berganti mengajar pada kelas yang lain
kali ini saya tidak mengajar pada jam pertama tetapi pada jam ke tiga dan ke
empat, pada pergantian jam pun ternyata saya mengalami kasus serupa beberapa siswa
terlambat masuk mengikuti kelas saya , kali ini karena setelah pergantian jam
ternyata siswa memilih keluar dengan alasan ke belakang,mereka akan kembali ke
kelas sekitar 10 sampai dengan 20 menit dengan kondisi seragam baju atasan
dikeluarkan, hal ini terjadi pada siswa laki-laki. Setelah sekian hari saya
mengajar di sekolah baru saya ternyata hal ini tidak terjadi pada satu atau dua
kelas saja yang siswanya terlambat masuk kelas pada jam-jam awal dan pada
pergantian jam tetapi terjadi hampir pada semua kelas yang saya masuki sehingga saya sementara menyimpulkan sendiri
mungkin kebiasaan siswa terlambat mengikuti kelas saya atau pelajaran Bahasa Inggris karena mereka enggan dan kehadiran mereka dalam mengikuti kelas
saya karena terpaksa.
Mata Pelajaran yang saya ampu adalah mapel Bahasa
Inggris. Pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran yang kurang mendapat
tempat di hati banyak siswa, hal ini dikarenakan sebuah citra yang terlanjur
melekat pada mapel ini. Bahasa Inggris adalah pelajaran yang susah, tidak tahu
artinya , antara tulisan dan cara baca berbeda atau ada juga yang beralasan guru Bahasa Inggris yang
tidak enak dalam penyampaian dan sebagainya banyak alasan dari siswa untuk
tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris, sehingga kehadiran para siswa di kelas
dan mengikuti pelajaran ini dikarenakan sebuah keharusan yang apabila tidak
mengikuti berarti siswa tersebut telah menentang aturan yang sudah pasti
konsekuensinya adalah hukuman baik itu ancaman nilai dari guru mapel, teguran
dari wali kelas ataupun dari BK yang
akan mengisi pada buku prilaku siswa. Dengan kata lain siswa hadir pada kelas
Bahasa Inggris karena terpaksa
A.
Permasalahan
Yang Dihadapai
Berdasarkan
pada latar belakang permasalahan yang penulis sebut diatas penulis menyimpulkan
kalau permasalahan yang penulis hadapi adalah saat itu adalah
1. Kebiasaan terlambat dalam mengikuti kelas pertama atau
jam ke satu dan pergantian jam pada Siswa kelas delapan SMP N 4 Taman Tahun
2013/2014 semester II.
2. Ketidak
tertarikan siswa kelas delapan SMP N 4 Taman Tahun Pelajaran 2013/2014 terhadap
mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Kebiasaan
kurang rapi dalam berseragam pada siswa laki-laki.
B.
Strategi
Pemecahan Masalah
Untuk menghadapi dua permasalahan yang sudah sebutkan diatas saya mencoba menenerapkan :
1. Diawal
atau sebelum memulai pembelajaran saya mengajak siswa untuk bermain permainan
sederhana yaitu permainan “ klik dan clap”
2. Saya
melakukan pendekatan terhadap siswa yang saya anggap sebagai profokator atau yang
berpengaruh terhadap masalah yang sedang saya hadapi saat ini.
3. Saya
menyisipkan cerita bersambung dalam setiap pembelajaran saya.
C.
Faktor
Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung untuk saya menerapkan
strategi pemecahan masalah yang sudah saya tetapkan diatas pada siswa kelas delapan adalah sebagia
berikut::
1. Saya
adalah guru baru sehingga masih banyak hal yang ingin diketahui oleh siswa tentang apa
saja mengenai diri saya.
2. Saya
guru mutasi yang berasal dari SD yaitu satuan pendidikan yang satu tingkat
lebih rendah dari SMP sehingga saya memiliki cukup banyak permainan untuk
menarik perhatian siswa saya agar tertarik kepada saya yang kemudian akan saya
bawa agar siswa saya tertarik pada pelajaran yang saya ampu.
3. Saya
menguasai pembelajaran menggunakan IT sehingga saya mampu mengemas pelajaran
saya menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dalam
mengikuti pelajaran saya.
D.
Permainan
klik and clap
Game atau permainan klik and clap adalah permainan
sederhana yang waktunya tidak terlalu menyita jam pelajaran karena permainan
ini hanya memerlukan waktu sekitar lima menit, akan tetapi efek ataupun dampak
dari permainan ini adalah siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran karena permaianan ini melibatkan beberapa indra untuk saling berkordinasi
dengan otak yang dalam hal ini memberikan perintah kepada anggota badan yang
lainnya setelah menerima informasi dari indra pendengar (telinga). Permainan
ini dimulai dari pemberian intruksi dari saya secara langsung yang diikuti
gerakan oleh siswa seketika itu juga. Perintah “ klik” berarti siswa melakukan
gerakan membunyikan jari ( jari tengah dan ibu jari saling menekan kemudian
kemudian dihentakan). Perintah clap artinya siswa melakukan gerakan bertepuk
tangan, kemudian perintah stand up dan sit down. Contoh guru mengatakan klik
dua kali berarti siswa melakukan gerakan membunyikan jari dua kali. Clap dua
kali berarti siswa melakukan tepuk tangan dua kali begitu pula dengan stand up
dan sit down. Perintah ini diberikan secara acak dengan tempo yang pelan
kemudian cepat, sehingga dalam permainan ini bagi siswa yang tidak konsentrasi
bisa melakukan kesalahan artinya perintah klik siswa melakukanya clap dan
otomastis akan menimbulkan bunyi yang beda. Sedang konsekuensi bagi yang tidak
focus dia harus menerima pipinya diberi kumis dengan spidol dan tidak dihapus
hingga pelajaran berakhir. Biasanya saya memberikan kumis kepada siswa yang
beberapa kali melakukan kesalahan kemudian saya poto dan poto tersebut saya share
di grup SMP. Tidak ada yang marah ataupun merasa dipermalukan dari kegiatan ini ini karena sejak awal saya sudah membuat
kesepakatan dengan siswa tentang game dan konsekuensinnya. Begitu seterusnya
hingga konsentrasi dan focus siswa bisa kita dapatkan dan mereka merasa bahagia
dengan kehadiran saya. Setelah saya merasa siswa sudah bisa menerima pelajaran
saya, saya mulai membuka pelajaran saya dengan apersepsi. Karena mengajar adalah hak yang diberikan oleh
murid kepada seorang guru( Munif Chatib:2011)
E.
Langkah-langkah
Kegiatan
Diawal
pertemuan saya dengan siswa di dalam kelas sebelum memualai pelajaran saya
selalu mengamati kondisi semua siswa yang ada. Setelah mengecek kehadiran siswa
dan menanyakan kabar hari ini ( menggunakan Bahasa Inggris) saya mengajukan pertanyaan
“ apakah mereka sudah siap untuk belajar bersama saya” dan jawaban yang saya
terima semua siswa di dalam kelas akan menjawab “ Siap” meskipun pada
kenyataanya masih banyak yang belum siap. Hal ini bisa dilihat dari buku dan
alat tulis yang belum ada di atas meja mereka masing-masing bahkan ada juga
siswa yang tidak membawa alat tulis ataupun buku pelajaran mapel yang saya ampu
karena lupa jadwal atau alasan lainya ( data terlampir). Setelah mereka
menjawab siap saya menantang mereka dengan sebuah permainan sederhana sekita
lima menit yaitu permainan “klik and clap”, yaitu jenis permainan yang telah
saya deskripsikan diatas dengan konsekuensi juga. Siswa selalu menyambut gembira
permainan ini. Dan permainan ini telah menjadi kebiasaan yang selalu dilaksanakan
sebagai pembukaan mata pelajaran Bahasa Inggris. Permainan sederhana ini ternyata
banyak disukai oleh siswa. Siswa selalu ingin ikut serta dalam permainan ini
sehingga moment- moment pertama dalam pelajaran saya mereka tidak pernah ingin
terlambat dan hal ini menjadi dampak positif. Kebiasaan terlambat pada jam pada
jam pertama pada kelas Bahasa Inggris menjadi berkurang begitu juga kebiasaan
ijin kebelakang pada saat pergantian jam( pada jam pelajaran Bahasa Inggris). Ketua
kelas akan menjemput saya apabila karena suatu hal saya belum hadir pada kelas
yang ada jam pelajaran saya, dan apabila
saya lupa siswa mengingatkan saya dengan kata “ mom let play the game before we
learn English” atau juga kalimat “ bu…klik clap”.
F.
Kendala
Dalam Menerapkan Strategi
Kendala yang saya hadapi saat pertama
kali saya menerapkan kebiasaan bermain game pada awal pelajaran saya adalah:
1. Suara
tepuk tangan yang terdengar dari kelas saya menjadi perhatian siswa dari kelas lain
sehingga mereka atau siswa dari penasaran dan ingin melihat. Mereka berdiri
didepan pintu dan candela dan membiarkan dirinya terlambat masuk ke kelasnya
sendiri.
2. Anggapan
dari teman-teman sesame guru yang mengatakan permainan yang saya terapkan
sangat mengganggu kelas lainya. Karena siswa yang lain kelas menjadi penasaran
dan meninggalkan kelasnya sendiri untuk melihat
ke dalam kelas saya ( hanya bebrapa siswa saja yang masih didalam kelas)
3. Anggapan
kalau saya tidak mampu mengajar pada jenjang SMP juga terjadi pada awalannya. Mereka
beranggapan saya tidak mampu menguasai kelas sehingga ada teman guru yang masuk
ke kelas saya dan berusaha mendiamkan siswa dengan suara yang keras padahal
siswa sedang merayakan keberhasilan.
G.
Strategi
Mengatasi Kendala
Untuk mengatasi kendala yang sudah saya
sebutkan diatas saya melakukan pendekatan kepada rekan guru yang beranggapan
kurang baik pada saya, saya mengatakan karena permainan yang saya terapkan
sangat disukai siswa dan hal ini menjadikan siswa tidak ingin terlambat masuk
pada jam saya, suara gaduh yang diperdengarkan mereka hanya beberapa menit saja
tapi efeknya mereka menjadi gembira dan
sangat menikmati kebersamaan belajar dengan saya, coba deh ibu praktekkan pada
kelas ibu. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya kendala – kendala itu
hilang dengan sendirinya siswa yang awalnya penasaran akhirnya menjadi terbiasa
karena saya menerapkan permainan itu pada kelas yang lain juga tentunya saat
pelajaran saya. Begitu juga anggapan
tentang saya yang tidak mampu menguasai kelas, karena pembelajaran saya
berjalan dengan normal dan aktivitasnya juga meningkat.