Cari Blog Ini

Header Ads
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman 1. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 September 2017

MENURUNKAN ANGKA KEBIASAAN TERLAMBAT
PADA SISWA DENGAN GAME KLIK AND CLAP SEBELUM MEMULAI PELAJARAN 
mendapat kumis karena kurang fokus


      “ Gasik Tea……”  dua kata yang pertama kali saya dengar dari salah seorang murid saya ketika pertama kalinya saya masuk kelas dan  mengajar di SMP 4 Taman tapatnya kelas 8D, saat itu jarum jam menunjukan pukul 07.00 yang artinya sudah memasuki jam pelajaran pertama, akan tetapi saat itu saya melihat masih separuh tempat duduk yang kosong belum terisi oleh siswa. Saya hanya tersenyum dan berusaha menyesuaikan dengan kondisi baru saya d SMP 4 Taman. Setelah sedikit memperkenalkan diri dan berusaha mengenali mereka satu persatu akhirnya saya tahu kalau hal ini sudah biasa. Satu persatu murid saya mulai berdatangan dan mengisi tempat duduk yang kosong, hingga akhirnya pukul 07.35 menit tempat duduk dalam kelas 8D penuh terisi. saya belum tahu pasti penyebab hal yang demikian , apakah karena jam pertama adalah pelajaran Bahasa Inggris atau karena sebab lainya. Hari berikutnya adalah hari Selasa  saya berganti mengajar pada kelas yang lain kali ini saya tidak mengajar pada jam pertama tetapi pada jam ke tiga dan ke empat, pada pergantian jam pun ternyata saya mengalami kasus serupa beberapa siswa terlambat masuk mengikuti kelas saya , kali ini karena setelah pergantian jam ternyata siswa memilih keluar dengan alasan ke belakang,mereka akan kembali ke kelas sekitar 10 sampai dengan 20 menit dengan kondisi seragam baju atasan dikeluarkan, hal ini terjadi pada siswa laki-laki. Setelah sekian hari saya mengajar di sekolah baru saya ternyata hal ini tidak terjadi pada satu atau dua kelas saja yang siswanya terlambat masuk kelas pada jam-jam awal dan pada pergantian jam tetapi terjadi hampir pada semua kelas yang saya masuki  sehingga saya sementara menyimpulkan sendiri mungkin kebiasaan siswa terlambat mengikuti kelas saya atau  pelajaran Bahasa Inggris karena mereka enggan  dan kehadiran mereka dalam mengikuti kelas saya karena terpaksa.
Mata Pelajaran yang saya ampu adalah mapel Bahasa Inggris. Pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran yang kurang mendapat tempat di hati banyak siswa, hal ini dikarenakan sebuah citra yang terlanjur melekat pada mapel ini. Bahasa Inggris adalah pelajaran yang susah, tidak tahu artinya , antara tulisan dan cara baca berbeda atau ada  juga yang beralasan guru Bahasa Inggris yang tidak enak dalam penyampaian dan sebagainya banyak alasan dari siswa untuk tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris, sehingga kehadiran para siswa di kelas dan mengikuti pelajaran ini dikarenakan sebuah keharusan yang apabila tidak mengikuti berarti siswa tersebut telah menentang aturan yang sudah pasti konsekuensinya adalah hukuman baik itu ancaman nilai dari guru mapel, teguran dari wali kelas  ataupun dari BK yang akan mengisi pada buku prilaku siswa. Dengan kata lain siswa hadir pada kelas Bahasa Inggris karena terpaksa

A.    Permasalahan Yang Dihadapai
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang penulis sebut diatas penulis menyimpulkan kalau permasalahan yang penulis hadapi adalah saat itu adalah
1.      Kebiasaan  terlambat dalam mengikuti kelas pertama atau jam ke satu dan pergantian jam pada Siswa kelas delapan SMP N 4 Taman Tahun 2013/2014 semester II.
2.      Ketidak tertarikan siswa kelas delapan SMP N 4 Taman Tahun Pelajaran 2013/2014 terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris.
3.      Kebiasaan kurang rapi dalam berseragam pada siswa laki-laki.

B.     Strategi Pemecahan Masalah
Untuk menghadapi dua permasalahan yang sudah  sebutkan diatas saya mencoba menenerapkan :
1.      Diawal atau sebelum memulai pembelajaran saya mengajak siswa untuk bermain permainan sederhana yaitu permainan “ klik dan clap”
2.      Saya melakukan pendekatan terhadap siswa yang saya anggap sebagai profokator atau yang berpengaruh terhadap masalah yang sedang saya hadapi saat ini.
3.      Saya menyisipkan cerita bersambung dalam setiap pembelajaran saya.

C.    Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung untuk saya menerapkan strategi pemecahan masalah yang sudah saya tetapkan diatas  pada siswa kelas delapan adalah sebagia berikut::
1.      Saya adalah guru baru sehingga masih banyak hal  yang ingin diketahui oleh siswa tentang apa saja mengenai diri saya.
2.      Saya guru mutasi yang berasal dari SD yaitu satuan pendidikan yang satu tingkat lebih rendah dari SMP sehingga saya memiliki cukup banyak permainan untuk menarik perhatian siswa saya agar tertarik kepada saya yang kemudian akan saya bawa agar siswa saya tertarik pada pelajaran yang saya ampu.
3.      Saya menguasai pembelajaran menggunakan IT sehingga saya mampu mengemas pelajaran saya menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran saya.

D.    Permainan klik and clap
Game atau permainan klik and clap adalah permainan sederhana yang waktunya tidak terlalu menyita jam pelajaran karena permainan ini hanya memerlukan waktu sekitar lima menit, akan tetapi efek ataupun dampak dari permainan ini adalah siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena permaianan ini melibatkan beberapa indra untuk saling berkordinasi dengan otak yang dalam hal ini memberikan perintah kepada anggota badan yang lainnya setelah menerima informasi dari indra pendengar (telinga). Permainan ini dimulai dari pemberian intruksi dari saya secara langsung yang diikuti gerakan oleh siswa seketika itu juga. Perintah “ klik” berarti siswa melakukan gerakan membunyikan jari ( jari tengah dan ibu jari saling menekan kemudian kemudian dihentakan). Perintah clap artinya siswa melakukan gerakan bertepuk tangan, kemudian perintah stand up dan sit down. Contoh guru mengatakan klik dua kali berarti siswa melakukan gerakan membunyikan jari dua kali. Clap dua kali berarti siswa melakukan tepuk tangan dua kali begitu pula dengan stand up dan sit down. Perintah ini diberikan secara acak dengan tempo yang pelan kemudian cepat, sehingga dalam permainan ini bagi siswa yang tidak konsentrasi bisa melakukan kesalahan artinya perintah klik siswa melakukanya clap dan otomastis akan menimbulkan bunyi yang beda. Sedang konsekuensi bagi yang tidak focus dia harus menerima pipinya diberi kumis dengan spidol dan tidak dihapus hingga pelajaran berakhir. Biasanya saya memberikan kumis kepada siswa yang beberapa kali melakukan kesalahan kemudian saya poto dan poto tersebut saya share di grup SMP. Tidak ada yang marah ataupun merasa dipermalukan  dari kegiatan ini  ini karena sejak awal saya sudah membuat kesepakatan dengan siswa tentang game dan konsekuensinnya. Begitu seterusnya hingga konsentrasi dan focus siswa bisa kita dapatkan dan mereka merasa bahagia dengan kehadiran saya. Setelah saya merasa siswa sudah bisa menerima pelajaran saya, saya mulai membuka pelajaran saya dengan apersepsi.  Karena mengajar adalah hak yang diberikan oleh murid kepada seorang guru( Munif Chatib:2011)

E.     Langkah-langkah Kegiatan
Diawal pertemuan saya dengan siswa di dalam kelas sebelum memualai pelajaran saya selalu mengamati kondisi semua siswa yang ada. Setelah mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kabar hari ini ( menggunakan Bahasa Inggris) saya mengajukan pertanyaan “ apakah mereka sudah siap untuk belajar bersama saya” dan jawaban yang saya terima semua siswa di dalam kelas akan menjawab “ Siap” meskipun pada kenyataanya masih banyak yang belum siap. Hal ini bisa dilihat dari buku dan alat tulis yang belum ada di atas meja mereka masing-masing bahkan ada juga siswa yang tidak membawa alat tulis ataupun buku pelajaran mapel yang saya ampu karena lupa jadwal atau alasan lainya ( data terlampir). Setelah mereka menjawab siap saya menantang mereka dengan sebuah permainan sederhana sekita lima menit yaitu permainan “klik and clap”, yaitu jenis permainan yang telah saya deskripsikan diatas dengan konsekuensi juga. Siswa selalu menyambut gembira permainan ini. Dan permainan ini telah menjadi kebiasaan yang selalu dilaksanakan sebagai pembukaan mata pelajaran Bahasa Inggris. Permainan sederhana ini ternyata banyak disukai oleh siswa. Siswa selalu ingin ikut serta dalam permainan ini sehingga moment- moment pertama dalam pelajaran saya mereka tidak pernah ingin terlambat dan hal ini menjadi dampak positif. Kebiasaan terlambat pada jam pada jam pertama pada kelas Bahasa Inggris menjadi berkurang begitu juga kebiasaan ijin kebelakang pada saat pergantian jam( pada jam pelajaran Bahasa Inggris). Ketua kelas akan menjemput saya apabila karena suatu hal saya belum hadir pada kelas yang ada jam pelajaran saya, dan  apabila saya lupa siswa mengingatkan saya dengan kata “ mom let play the game before we learn English” atau juga kalimat “ bu…klik clap”.  

F.     Kendala Dalam Menerapkan Strategi
Kendala yang saya hadapi saat pertama kali saya menerapkan kebiasaan bermain game pada awal pelajaran saya adalah:
1.      Suara tepuk tangan yang terdengar dari kelas saya menjadi perhatian siswa dari kelas lain sehingga mereka atau siswa dari penasaran dan ingin melihat. Mereka berdiri didepan pintu dan candela dan membiarkan dirinya terlambat masuk ke kelasnya sendiri.
2.      Anggapan dari teman-teman sesame guru yang mengatakan permainan yang saya terapkan sangat mengganggu kelas lainya. Karena siswa yang lain kelas menjadi penasaran dan  meninggalkan kelasnya sendiri untuk melihat ke dalam kelas saya ( hanya bebrapa siswa saja yang masih didalam kelas)
3.      Anggapan kalau saya tidak mampu mengajar pada jenjang SMP juga terjadi pada awalannya. Mereka beranggapan saya tidak mampu menguasai kelas sehingga ada teman guru yang masuk ke kelas saya dan berusaha mendiamkan siswa dengan suara yang keras padahal siswa sedang merayakan keberhasilan.

G.    Strategi Mengatasi Kendala
    Untuk mengatasi kendala yang sudah saya sebutkan diatas saya melakukan pendekatan kepada rekan guru yang beranggapan kurang baik pada saya, saya mengatakan karena permainan yang saya terapkan sangat disukai siswa dan hal ini menjadikan siswa tidak ingin terlambat masuk pada jam saya, suara gaduh yang diperdengarkan mereka hanya beberapa menit saja tapi efeknya mereka menjadi gembira  dan sangat menikmati kebersamaan belajar dengan saya, coba deh ibu praktekkan pada kelas ibu. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya kendala – kendala itu hilang dengan sendirinya siswa yang awalnya penasaran akhirnya menjadi terbiasa karena saya menerapkan permainan itu pada kelas yang lain juga tentunya saat pelajaran saya. Begitu juga  anggapan tentang saya yang tidak mampu menguasai kelas, karena pembelajaran saya berjalan dengan normal dan aktivitasnya juga meningkat.